Angin membunuh kegelisahanku,
Keresahanku dihembus sekencang angin alam,
Hilang segala beban fikiranku,
Sepuas-puasnya melihat indahnya jelingan manjamu.

Sementara dia sedang tidur lena,
Anak rambutnya kuurapi selembutnya,
Dia memeluk boneka teman sepermainnya,
Sambil menghisap ibu jarinya.

Oh Tuhan,
Betapa indahnya hadiah ini,
Jikalau dahulunya aku tidak mengenal syukur,
Mungkin sekarang aku masih terkandas di tengah lautan hitam.

Oh Tuhan,
Ketika selama ini aku hanya mampu melihat dari jauh... 
Betapa indahnya pelangi di langit biru,
Di sini ada pelangi yang sedang kujaga,
Pelangi, anak ibu.

0 Comments